RIAUEXPRESS, BENGKALIS - Jajaran Sat Narkoba Polres Bengkalis dalam melakukan penegakan hukum pemberantasan narkoba di wilayah hukumnya, juga mengalami berbagai persoalan di lapangan.
Bahkan, pihaknya bukan hanya satu kali masyarakat yang memberikan informasi via hanphone soal peredaran narkoba, hanya dibuat main-main, dan bahkan seakan polisi dijadikan permainan oleh oknum masyarakat tersebut.
Hal ini terungkap ketika sejumlah wartawan wawancara ke Kanit Penyidikan Sat Narkoba Polres Bengkalis, Iptu Toni Armando, Kamis (18/03/21) kemarin, bahwa pihaknya tidak satu kali masyarakat yang memberikan informasi itu, tidak sesuai dengan fakta yang ada.
"Kemarin saja, ada seseorang mengaku warga Desa Muntai, bahwa di salah satu rumah di Desa Muntai, Kecamatan Bantan, tersimpan narkoba jenis sabu 12 Kg. Tapi setelah tim turun ke Muntai, dan memeriksa di dalam rumah yang dimaksud, ternyata tidak ada. Bahkan yang menempati rumah itu hanya seorang nenek-nenek, "ujar Toni.
Itu, artinya, lanjut dia, jajaran Sat Narkoba Polres Bengkalis selalu siap sedia menerima informasi terkait adanya peredaran narkoba di wilayah hukum Polres Bengkalis. Dan informasi dari masyarakat tersebut tetap ditindaklanjuti.
"Terkait warga yang memberikan informasi bohong tersebut, tetap kita awasi. Jika orang itu juga masuk dalam jaringan peredaran narkoba, suatu saat nanti akan tetap tertangkap, "ujarnya kepada sejumlah wartawan.
Disamping itu untuk tetap menjaga kewaspadaan, ketika ada masyakarat yang memberikan informasi adanya peredaran narkoba, tim tidak semuanya turun ke lapangan, akan tetapi sebagian tetap stanby di luar lokasi.
"Hal ini untuk mengantisipasi seandainya informasi tersebut bohong, yang tujuannya untuk mengalihkan jejak para pelaku dalam melakukan peredaran narkoba, "tutup Toni.**