Foto Istimewa |
RIAUEXPRESS, BENGKALIS - Politeknik Negeri Bengkalis bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Bengkalis menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) terkait perumusan program pengentasan kemiskinan ekstrem, di Kecamatan Bathin Solapan, Selasa (17/09/24).
Acara ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan yang terdiri dari perwakilan pemerintah, masyarakat, akademisi, serta tokoh masyarakat setempat.
FGD ini juga menghadirkan seorang akademisi dan praktisi dari Politeknik Negeri Bengkalis, Afridon, ST., MT sebagai pemateri utama.
Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem, terutama di wilayah Kecamatan Batin Solapan yang menjadi fokus diskusi pada kesempatan ini.
Afridon menjelaskan bahwa kemiskinan ekstrem tidak hanya dipandang dari segi pendapatan, tetapi juga dari akses terhadap pendidikan, kesehatan, serta kesempatan untuk mengembangkan potensi ekonomi masyarakat.
"Kita perlu pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan dalam merumuskan program-program pengentasan kemiskinan. Melalui kolaborasi ini, kita berharap dapat menghasilkan solusi konkret dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, "ujarnya.
Selain itu, diskusi yang diadakan secara interaktif ini mengundang partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk perangkat desa, kepala keluarga, dan tokoh masyarakat. Mereka memberikan masukan berharga mengenai kondisi lapangan yang dihadapi serta tantangan yang perlu diatasi.
Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah pentingnya pengembangan ekonomi lokal, terutama di sektor pertanian dan UMKM, yang dinilai mampu memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Sementara itu dari Dinas PMD Kabupaten Bengkalis, yang diwakili oleh Kepala Bidang Pemerintah Desa, Rinaldi Eka Wahyu, juga menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung program-program yang dirumuskan dalam forum ini.
"Kami sangat mengapresiasi inisiatif Politeknik Negeri Bengkalis dalam ikut serta memecahkan permasalahan kemiskinan di daerah kami. Kolaborasi seperti ini sangat penting untuk mempercepat pencapaian target penurunan angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bengkalis," tuturnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan kesepakatan untuk menyusun rencana aksi yang akan diimplementasikan di beberapa desa di Kecamatan Batin Solapan. Langkah-langkah strategis yang dihasilkan dalam FGD ini diharapkan menjadi pijakan awal dalam upaya bersama untuk mengurangi angka kemiskinan ekstrem di daerah tersebut.
Dengan adanya kolaborasi antara Politeknik Negeri Bengkalis dan Dinas PMD Kabupaten Bengkalis, diharapkan perumusan program-program kemiskinan ekstrem dapat lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta menjadi contoh bagi kecamatan-kecamatan lain dalam menjalankan program serupa.**