Hadiri Pengukuhan Pujakesuma, Bagus Santoso Sampaikan Filosofi dari Sunan Kalijaga -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Hadiri Pengukuhan Pujakesuma, Bagus Santoso Sampaikan Filosofi dari Sunan Kalijaga

, Mei 14, 2023


RIAUEXPRESS, BENGKALIS - Wakil Bupati Bengkalis Dr H Bagus Santoso menghadiri pengukuhan Pengurus DPD Paguyuban Keluarga Besar Pujakesuma kabupaten Bengkalis di Hotel Surya, kota Duri, Minggu (14/05/23).


Dalam kata sambutan, Bagus Santoso selaku ketua Dewan Pembina DPD Pujakesmua kabupaten Bengkalis berpesan kepada seluruh pengurus dan anggota untuk meraih cita- cita mulia baik perorangan maupun organisasi.


"Seperti yang diajarkan Kanjeng Sunan Kalijaga, 'Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-aji, Sugih Tanpo Bondho, "ujar Wabup.


Dijelaskan, dalam mencapai kehidupan lebih baik, hendaknya 'Berjuang tanpa massa, menang tanpa merendahkan atau mempermalukan lawan, berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan, dan kaya tanpa didasari kebendaan.


Dari filosofi tersebut adalah, ngluruk tanpa bala, bahwa dalam sebuah kompetisi bahkan peperangan tak harus dilakukan dengan melibatkan bala tentara atau pasukan yang ramai. Adakalanya pada  kompetisi demokrasi serta peperangan dapat dimenangkan tanpa harus melibatkan apalagi mengorbankan orang lain, dan itu dapat dilakukan dengan mengatur siasat.


Sedangkan menang tanpa ngasorake, menang tanpa merendahkan. Seringkali saat kita memenangkan sesuatu lalu kita jumawa,  pongah dan terjatuh dalam penyakit sombong merendahkan dan menyakiti hati musuh kita baik sengaja maupun karena kekhilafan kita. Menang tanpa ngasorake itu berfungsi sebagai dua hal, yaitu memperbanyak kawan dan menyedikitkan musuh.


Selanjutnya sakti tanpa aji. Ada ungkapan khas dikalangan orang tua kita. Jurus paling sakti adalah tidak punya musuh. Dalam ungkapan yang lain adalah jurus paling sakti adalah budi pekerti. Kesaktian bukan diukur dari seberapa banyak kita menguasai aji-aji, atau jimat sekebal apa kita menghadapi senjata tajam, akan tetapi kesaktian tertinggi adalah perbuatan baik kita, budi pekerti kita. 


"Karena dengan budi pekerti, maka kita tak akan mempunyai musuh, semua orang menyukai kita, dan penghuni langit-pun juga mendoakan kita, "jelasnya.


Kemudian, makna sugih tanpa bandha, kekayaan tidak semata diukur dengan kepemilikan harta secara absolut. Kekayaan hati kebahagian adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan orang Jawa. Menjadi kaya jika hati kita sudah bisa nrimo (menerima), tidak membanding-bandingkan dengan orang  secara materi berada diatasnya. Karena sadar bahwa masih ada juga yang berada dibawah kita di jagad ini.


Bagus Santoso merasa tersanjung dan bahagia atas kehadiran dan sokongan Bupati Kasmarni dan Bupati ke 14 Amril Mukminin, “ Alhamdulillah Pujakesuma begitu istimewa, tidak semua acara Bupati dan Pak Amril berkesempatan meluangkan waktunya bersamaan, semoga membawa semangat

Kekompakan antara pemimpin dengan warga khususnya Pujakesuma” kata Bagus Santoso disambut tepuk tangan gemuruh.


Acara pengukuhan Pujakesuma terbilang istimewa dengan kehadiran lengkap Bupati Kanjeng Mas Tumenggung Kasmarni Purbaningtyas didampingi suami tercinta 

Bupati Ke 14 Amril Mukminin, SE,MM serta Wabup Bagus Santoso. 


Disamping hadir sejumlah pejabat dan organisasi, Paguyuban dari Pemprov Riau dan Pemkab Bengkalis diantaranya Joko Edi Imhar mewakili Gubri, Iwandi Anggota DPRD Riau, Septian Nugraha Anggota DPRD Bengkalis, M Arsa Fadillah Bacaleg Dapil Batin Solapan, Anton S Ketua DPW Pujakesuma Riau, Forkompinda, Plt Sekda dr Ersan, Asisten Andres Wasono, sejumlah Jajaran kadis, Camat Mandau, Pinggir, Bhatsol dan seluruh undangan.**

TerPopuler