https://bugaruche.com/dAmKFnzWd.GoNiv-ZDGvUM/DeFm/9EupZZUsl/kFPSTuY/ywNqDUcRx/N/j/A/taNCjaIZ0sNDz/E/2hMaQE Wabup Bagus Santoso Terima Gelar Kehormatan Keluarga Suku Batak -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Wabup Bagus Santoso Terima Gelar Kehormatan Keluarga Suku Batak

, April 16, 2025
Foto Istimewa

RIAUEXPRESS, BENGKALIS - Wakil Bupati (Wabup) Bagus Santoso bersama istri Siti Aisyah menerima gelar kehormatan marga Batak Selasa, 15 April 2025. Gelar kehormatan ini diperoleh Bagus Santoso saat kunjungan Wali Kota Pematang Siantar Wesly Silalahi bersama Wakil Walikota Pematang Siantar Herlina.


Kehadiran tamu dari Pematang Siantar itu dalam rangka agenda tahunan setiap memperingati Hari Ulang tahun Kota Pematang Siantar yautu berziarah ke Makam Raja Sang Naualuh Damanik di Desa Senggoro, Kecamatan Bengkalis.


Gelar adat Batak itu diberikan kepada Bagus Santoso  Marga Damanik dan Siti Aisyah Marga Sinaga dari ketua Adat dan ahli waris Raja Naualuh Sang Damanik yang disemayamkan di Pulau Bengkalis desa Senggoro. Dikesempatan tersebut Wabup beserta istri juga langsung dipakaikan baju kebesaran adat Batak.


Wali Kota Pematang Siantar Wesly Silalahi menyebut, dengan disematkannya gelar adat kepada Bagus Santoso, maka telah resmi bagian dari keluarga besar Suku Batak. " Mulai saat ini resmi menjadi keluarga besar kami dari suku Batak Marga Damanik "katanya.


Wabup Bagus Santoso menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa hormat  kepada keluarga besar Suku Batak yang menjunjung tinggi peradaban kekerabatan yang mempunyai kazanah budaya tinggi tersendiri.


“Ini bagian dari penguatan budaya yang ada di Nusantara untuk bersatu membangun dengan penguatan persaudaraan . Di Bengkalis sejarah dimulakan sejak zaman penjajahan Belanda yaitu dengan peristiwa ditangkapnya Raja Naualuh Damanik Raja Siantar yang gigih mempertahankan marwah sebagai pemimpin negeri dan akhirnya ditangkap lalu diasingkan dan dipenjara Huis Van Behauring yang dibangun pada tahun 1810.  Dan diketahui Sang Raja Nawaluh Damanik tetap melawan penjajahan Belanda dan mengajarkan syiar Islam sampai wafatnya di Pulau Bengkalis.


Dikatakan Bagus Santoso sekarang kita melanjutkan perjuangan para pahlawan  untuk membangun negeri dengan menggali sejarah dan mengenang dengan adanya  destinasi wisata religi. Budaya Batak menjadi kekuatan Bengkalis sebagai daerah yang beraneka ragam budaya, suku, ras, dan agama," kata Bagus.


Dikatakan Bagus Santoso untuk membangun negeri duperlukan kebersamaan. Semuanya denga semangat dan tekda sama, tidak ada dibeda-bedakan karena semboyan negara Indonesia ialah Bhinneka Tunggal Ika yang mana berbeda-beda tapi tetap satu jua.


“Kami merasa senang dan tersanjung atas gelar yang diberikan. Terima kasih untuk semuanya, semoga kita bisa terus bersatu padu melestarikan adat istiadat budaya yang kita cintai ini,” ungkapnya.


Hadir dalam jamuan makan siang itu,  Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Pematang Siantar Syaiful Rizal dan Staf Ahli Walikota Bidang Pemerintahan Happy Oikumenis Daely.


Lalu Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Ed Efendi, Staf Ahli Bupati Bidang SDM dan Kemasyarakatan Johasyah Syafri, para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator dan Pengawas serta Fungsional di lingkup Pemerintah Kabupaten Bengkalis dan serta para ahli waris dan keturunan Raja Pematang Siantar Sang Naualuh  Damanik.*"

TerPopuler