RIAUEXPRESS, BENGKALIS - Sejak Bulan Febuari 2019 silam, dugaan korupsi penyimpangan dana BPJS Kesehatan di Puskesmas Bengkalis terus bergulir, yang kini menjadi Polres Bengkalis untuk melakukan penyelidikan.
Kasus tersebut diduga melibatkan seorang oknum di Puskesmas Bengkalis tersebut, diduga perbuatannya telah memperkaya diri diri, sehingga negara dirugikan sekitar ratusan juta rupiah.
Hal ini terungkap, berangkat adanya temuan audit dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK). Sehingga atas temuan tersebut pihak Sat Reskrim Polres Bengkalis melakukan lidik, dengan mengumpulkan barang bukti, dan juga meminta keterangan saksi.
Demikian informasi yang telah dirangkum media ini. Namun demikian, pihak penyidik Polres Bengkalis belum bisa membeberkan perkara yang sedang dilakukan penyelidikan. Lantaran untuk menghindari berbagai asumsi di kalangan masyarakat.
Sementara itu, pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkalis belum menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyelidikan (SPDP) dari penyidik Polres Bengkalis terkait kasus korupsi BPJS Kesehatan tersebut di Puskesmas Bengkalis tersebut.
"Kita belum menerima SPDP dari penyidik Polres Bengkalis, sehingga kita belum mengetahui secara detail kasus tersebut seperti apa, "kata Kajari Bengkalis Nanik Kushartanti, S.H, M.H melalui Kasi Pidana Khusus, Agung Irawan, S.H, M.H kepada sejumlah wartawan, Selasa (07/01/20)
Diutarakan Agung, bila penanganan kasus yang ditangani Polres Bengkalis telah ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan, maka tentunya penyidik akan melayangkan SPDP kasus BPJS Kesehatan Puskesmas Bengkalis ke Kejari Bengkalis.
"Bila Kejari Bengkalis telah menerima SPDP maka segera menunjukan Jaksa yang menjadi JPU guna mengikuti perkembangan penyidikan tindak pidana korupsi BPJS Kesehatan Puskesmas Bengkalis tersebut, "ucap Agung lagi.**
Kasus tersebut diduga melibatkan seorang oknum di Puskesmas Bengkalis tersebut, diduga perbuatannya telah memperkaya diri diri, sehingga negara dirugikan sekitar ratusan juta rupiah.
Hal ini terungkap, berangkat adanya temuan audit dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK). Sehingga atas temuan tersebut pihak Sat Reskrim Polres Bengkalis melakukan lidik, dengan mengumpulkan barang bukti, dan juga meminta keterangan saksi.
Demikian informasi yang telah dirangkum media ini. Namun demikian, pihak penyidik Polres Bengkalis belum bisa membeberkan perkara yang sedang dilakukan penyelidikan. Lantaran untuk menghindari berbagai asumsi di kalangan masyarakat.
Sementara itu, pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkalis belum menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyelidikan (SPDP) dari penyidik Polres Bengkalis terkait kasus korupsi BPJS Kesehatan tersebut di Puskesmas Bengkalis tersebut.
"Kita belum menerima SPDP dari penyidik Polres Bengkalis, sehingga kita belum mengetahui secara detail kasus tersebut seperti apa, "kata Kajari Bengkalis Nanik Kushartanti, S.H, M.H melalui Kasi Pidana Khusus, Agung Irawan, S.H, M.H kepada sejumlah wartawan, Selasa (07/01/20)
Diutarakan Agung, bila penanganan kasus yang ditangani Polres Bengkalis telah ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan, maka tentunya penyidik akan melayangkan SPDP kasus BPJS Kesehatan Puskesmas Bengkalis ke Kejari Bengkalis.
"Bila Kejari Bengkalis telah menerima SPDP maka segera menunjukan Jaksa yang menjadi JPU guna mengikuti perkembangan penyidikan tindak pidana korupsi BPJS Kesehatan Puskesmas Bengkalis tersebut, "ucap Agung lagi.**