Di Dumai, Solusi Air Gambut Jadi Air Jernih Gunakan Teknologi Nano Filter -->

adsterra1

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

adsterra3

Di Dumai, Solusi Air Gambut Jadi Air Jernih Gunakan Teknologi Nano Filter

, Juni 17, 2022

Kabag Umum Perumdam Tirta Dumai, Amir Syahruddin


RIAUEXPRESS, DUMAI - Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Dumai bantuan Bank Dunia/Nasional Urban Water Supply Project (NUWSP) kapasitas 50 liter per detik, di Kilometer 12 Bukit Timah Kecamatan Dumai Selatan, Kota Dumai. Merupakan pilot proyek pengolahan air gambut menjadi air layak minum.


Saat meninjau IPA SPAM NUWSP Direktur Perumda Tirta Dumai Bersemai Agus Adnan diwakili Kabag Umum Perumdam Tirta Dumai Bersemai, Amir Syahrudin, MM, menerima kedatangan rombongan wartawan dari Bengkalis, Kamis (16/06/22).


Diawali dengan meninjau intake atau bangunan penangkap air di Sungai Dumai Bukit Timah yang berada tidak jauh dari bangunan IPA SPAM NUWSP Kota Dumai.


Secara keseluruhan, IPA SPAM NUWSP Kota Dumai sudah beroperasi 1 tahun mulai operasi di bulan Agustus 2021.

Bagian mesin dari teknologi Nano Filter


“Proyek tersebut menelan anggaran sebesar Rp36 miliar, dan menjadi proyek SPAM pertama di Indonesia yang menggunakan Nano Filter atau Hollow Fiber Nano Filter (HFNF) untuk pengendalian mutu air minum sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan Masyarakat, "ungkap Amir.


Dijelaskan, karena baru pertama kali diaplikasikan di Indonesia yaitu di Kota Dumai, maka IPA SPAM dengan Nano Filter tersebut akan menjadi pilot projek pengolahan air gambut menjadi air layak minum.


Total anggaran proyek IPA SPAM NUWSP Rp33 miliar dan addendum 10 persen atau Rp3 miliar. Jadi totalnya sekitar Rp36 miliar.


Anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan rumah IPA, IPA, pembelian nano filter dari Belanda, pembangunan jaringan distribusi utama, pembangunan jembatan pipa, tangki penampungan kapasitas 200 kubik, intake atau bangunan penangkap air dan lainnya. Proses penyaringan air menggunakan nano filter sudah otomatis menggunakan sistem komputerisasi untuk menghasilkan output air minum yang berkualitas.


Air yang keluar dari IPA tersebut sangat jernih setelah diukur menggunakan pH meter, pH airnya 6 sampai 7 dan masuk kedalam kategori air layak minum. Seperti warna air gambut, kejernihan bisa diproses menggunakan Nano Filter.


Lanjut dia, puluhan tahun harapan masyarakat Dumai untuk mendapatkan air bersih setelah beroperasi IPA SPAM NUWSP Kota Dumai mendapatkan air minum yang standar air dalam kemasan.


“Proyek IPA SPAM NUWSP Kota Dumai ini berkapasitas 50 liter per detik untuk 4000 sambungan rumah,  dan sistem Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), yaitu Kerja Sama Operasi (KSO) antara PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan  PT Adaro Tirta Mandiri Kapasitas 450 LPD (liter per detik) juga SPAM Regional Durolis kerja sama pemerintah daerah, provinsi  dan pusat, "ujarnya. 


Menurutnya, proses Pengolahan Air di IPA menggunakan Nano Filter lebih irit dari pada yang konvensional.


"Air rijek Nano Filter hanya mencapai 7 persen sedangkan konvensional dalam pengolahan air yang terbuang mencapai 30 persen padahal air terbuang tersebut sudah masuk biaya operasional seperti menggunakan bahan kimia dan air rijek tersebut kembali ke sungai tidak mengandung bahan kimia aman bagi biodata sungai, "tambah Amir.


Proyek tersebut dilaksanakan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Riau dengan sistem multi years 2020 sampai 2021."Harapan kami dari 50 LPD agar dapat ditingkatkan lagi," ucapnya. 


Lahan yang digunakan SPAM Nano Filter atau HFNF tidak membutuhkan lahan yang besar dan kapasitas bisa ditingkatkan dari 50 LTD menjadi 100 atau 150 LTD. Dan peluang wilayah pesisir yang karesteristik hampir sama dengan kota Dumai kabupaten Bengkalis layak menggunakan SPAM Nano Filter terutama kapasitas air 50 LTD di pulau Bengkalis dan pulau Rupat.


Nano filter, merupakan teknologi baru dan baru diaplikasikan di Dumai untuk menghasilkan air minum sesuai standar Permenkes. "Semoga bisa ditularkan ke kota lainnya, "harap dia.**

TerPopuler