RIAUEXPRESS, BENGKALIS - Surat Nota Dinas tertanggal 07 Maret 2020 yang beredar di media sosial dengan nomor /RSUD-WDP/II/2020 dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkalis, perihal penunjukan tim yang bertugas terhadap pasien Suspect Virus Corona dinyatakan Hoax (berita bohong).
Hal ini disampaikan langsung oleh Plt. Direktur RSUD Bengkalis Dr. Ersan Saputra. TH, bahwa dirinya sama sekali tidak memerintahkan ke bawahannya untuk membuat surat Nota Dinas sehubungan dengan adanya pasien Suspect Virus Corona.
"Surat itu Hoax, tak benar. Sebab sejauh ini saya tidak memerintahkan ke bawahan untuk membuat surat tersebut. Artinya di RSUD Bengkalis tidak ada pasien terpapar Virus Corona, "ujarnya, Sabtu (07/03/20) petang ini.
Dijelaskan, surat-surat semacam diatas, tidak serta merta dibuat oleh bawahan tanpa diketahui dan perintah dari pimpinan. Dan Ersan akui sejauh ini dirinya tidak pernah memerintahkan ke bawahan untuk membuat surat tersebut.
"Memang, saat ini kita sedang melakukan proses pengobatan terhadap pasien seorang laki-laki umur 50 tahun asal Bantan sebagai TKI Malaysia, berupa infeksi paru-paru dan demam, bukan sehubungan virus Corona. Dan perawatannya juga masih berjalan seperti biasa, "terangnya.**
Hal ini disampaikan langsung oleh Plt. Direktur RSUD Bengkalis Dr. Ersan Saputra. TH, bahwa dirinya sama sekali tidak memerintahkan ke bawahannya untuk membuat surat Nota Dinas sehubungan dengan adanya pasien Suspect Virus Corona.
"Surat itu Hoax, tak benar. Sebab sejauh ini saya tidak memerintahkan ke bawahan untuk membuat surat tersebut. Artinya di RSUD Bengkalis tidak ada pasien terpapar Virus Corona, "ujarnya, Sabtu (07/03/20) petang ini.
Dijelaskan, surat-surat semacam diatas, tidak serta merta dibuat oleh bawahan tanpa diketahui dan perintah dari pimpinan. Dan Ersan akui sejauh ini dirinya tidak pernah memerintahkan ke bawahan untuk membuat surat tersebut.
"Memang, saat ini kita sedang melakukan proses pengobatan terhadap pasien seorang laki-laki umur 50 tahun asal Bantan sebagai TKI Malaysia, berupa infeksi paru-paru dan demam, bukan sehubungan virus Corona. Dan perawatannya juga masih berjalan seperti biasa, "terangnya.**