Minuman air kaleng di Bengkalis produk Malaysia |
RIAUEXPRESS, BENGKALIS - Berbagai macam ragam istilah perkataan bahasa melayu di kabupaten Bengkalis, terutama di pulau Bengkalis saat umat muslim manyambut detik-detik menjalang hari raya idul fitri, seperti halnya hari raya di tahun ini 2023.
Menurut Wakil Bupati Bagus Santoso, ada saja istilah kata percakapan bahasa Melayu jika lebaran tiba. Kata "Tehaer" baca THR sudah jamak menasional. Tapi "Aie Letop" atau air letup mungkin kata yang hanya dipakai "puak" Melayu Bengkalis dan sekitarnya.
Air letup atau air kaleng sebutan minuman kemasan dalam kaleng. Kebanyakan jenis minuman kaleng mengandung gas. Anak- anak sebelum minum dikocok- kocok dulu. Saat dibuka tutupnya karena bergas bunyinya gess! . Alamak maka dinamakan air letup.
"Bagi warga Bengkalis sejak orang tua dahulu lebaran dipastikan setiap rumah menyajikan kue mue dan belum sempurna jika tidak ada minuman air kaleng, "cerita Wabup Bagus sambil tertawa di Bengkalis, Rabu (26/04/23).
Menurut pria yang sudah menyelesaikan pendidikan bergelar Doktor ini sebut, dari mana datangnya minuman air kaleng dengan beraneka ragam merk diantaranya ; D’best, Seasons, Yeos, FN, Naraya, Coca Cola, Sprite, Milo itu dan lainnya itu ?.
"Itu dibeli bukan dari Jakarta Indonesia, akan tetapi dari Negeri Jiran Melaka Malaysia, "ujarnya.
Air letup menjadi primadona bagi masyarakat Bengkalis. Satu keluarga membutuhkan puluhan Kis minuman. Satu Kis berisi 24 kaleng. Takaran Kis tak ditemukan tapi lazim digunakan di Bengkalis . Takaran yang ada gros dan Lusin, berarti satu Kis sama dengan dua lusin.
Harganya juga tidak sama. Sesuai dengan kadar rasa dan tingkatan rata- rata dari Rp. 95 ribu sampai 125 ribu. Bandrol keluaran produksi masing- masing produsen.
Tidak heran menjelang lebaran bongkar muat kapal kebanyakan berisi minuman air kaleng. Gudang- gudang pemilik toko penuh tumpukan kaleng. Hampir semua toko menjualnya. Sebagai gambaran betapa primadonanya air letup salah satu toko milik Ongkiat bisa menjual ratusan Kis setiap momen lebaran Idul Fitri.
Air Letup boleh disebut tradisi seperti tradisi lampu colok. Bahkan untuk membuat pelita lampu colok warga menggunakan kaleng bekas minuman sampai sekarang.
Air letup juga “mendominasi” saat lebaran. Banyak Perkantoran, Instansi, Organisasi, Paguyuban memberikan ucapan selamat hari raya disertai pemberian beberapa Kis minuman kaleng. Kebiasaan tersebut akhirnya mentradisi terkini sejumlah kantor maupun perorangan memberikan THR dengan kupon minuman kaleng.
Keberadaan air letup semakin mencuri hati. Hanya saja kebiasaan mulia ini terkadang membuat berat hati. Bagi anda yang berkemampuan rezeki tak ada salahnya berbagi. Buat yang kocek cekak jangan memaksakan kehendak. Yang penting jangan gara- gara aie letop buat “bengak”.
Dari zaman ke zaman karena jarak yang berdekatan antara pulau Bengkalis dengan Melaka dengan butuh waktu tempuh hanya sekitar 2 jam untuk melintas. Maka warga tidak hanya sebatas beraktifitas saling berkunjung sesama kerabat, tetapi juga beraktifitas perdagangan lintas batas yang saat itu cukup "Cop Paspor".
Sayangnya sekarang perdagangan lintas batas Bengkalis-Malaka sudah ditutup, padahal di tempat lain masih tetap dibuka. Akibatnya warga Bengkalis tidak bisa menjual hasil kebun dan ikan seperti dulu.
Akan tetapi regulasi itu diberlakukan yang sebenarnya telah mematikan pelaku usaha warga kecil. Dan sebaliknya regulasi ini telah mengenyangkan para toke, cukong besar atas nama pelaku ekspor.
Zaman “semokel” jual kayu “balak” hasil tebangan hutan Riau lalu lalang. Tongkang syarat muatan “Balak” tak ketinggalan kayu “teki” alias kayu bakau dijual ke Melaka. Ketika balik Bengkalis membawa muatan berbagai barang.
Tak hanya kebutuhan pokok seperti Beras, Tepung Terigu, Gula Pasir kecap hingga sauspun serba produk negara Jiran Malaysia. Barang lainnya seperti perabot rumah tangga juga tabung gas lengkap kompornya juga dari seberang.
"Ikan Sepat Ikan Tengiri, Manis rasanya buah kelengkeng.
Selamat Hari Raya Idul Fitri, Jangan lupa kirim air kaleng.
Wabup Bagus Santoso berpantun mengakhiri ceritanya.**infotorial.