 |
| Ketua PWI Bengkalis, Adi Putra |
RIAUEXPRESS, BENGKALIS - Ungkapan Elida Netti yang menjadi kuasa hukum Ketua DPRD Bengkalis Khairul Umam, yang mengatakan, 80 persen wartawan kabupaten Bengkalis sudah tunduk dengan penerintah karena uang "receh", di rumah dinas Ketua DPRD jalan Antara, Senin (04/09/23).
Langsung mendapatkan pernyataan keras dari Ketua PWI Bengkalis Adi Putra, bahwa ucapan Elida Netti itu jelas sudah melukai hati insan pers, terutama yang bertugas di Kabupaten Bengkalis.
"Kita mengecam ucapan tidak baik ini. Yang bersangkutan kita minta mengklarifikasi hal ini dan mencabut ucapannya, "tegas Adi Putra, Rabu (06/09/23).
Ia katakan, Elida Netti ini seharusnya fokus saja dengan urusan kliennya (Khairul Umam) terkait adanya 36 dewan yang melakukan mosi tidak percaya terhadapanya.
"Kalau Elida Netti pernah menghadapi pengalaman kelam, jangan profesi wartawan yang disalahkan. Karena wartawan melaksanakan tugasnya berdasarkan UU Pers, "bebernya.
Seharusnya, lanjut Putra, Elida Netti berterima kasih kepada wartawan yang menyempatkan waktu untuk hadir di konferensi pers tersebut, dalam menfasilitasi hak jawab dari pemberitaan 36 dewan yang sedang melakukan mosi tak percaya terhadap kliennya.
“Saya fikir kawan-kawan fair dalam pemberita. Kawan-kawan berusaha menghubungi Ketua dan Wakil Ketua DPRD untuk mengkonfirmasi agar berimbang, namun tidak dijawab. Sehingga munculkan konferensi pers tersebut, "terangnya.
Urus saja hal yang menjadi fungsi dan tugas masing-masing, jangan campuri dan menyinggung profesi orang lain. "Apalagi keluar bahasa menyebutkan wartawan Bengkalis dan Duri wartawan receh. Ini jelas sangat menghina kami, "tegas Putra seraya sedang mengambil langkah ke jalur hukum.
Diketahui Senin kemarin, Ketua DPRD Khairul Umam bersama Wakil Ketua Syahrial didampingi kuasa hukum Elida Netti menggelar konferensi pers, sebagai hak jawab terhadap media terkait mosi tidak percaya dari 36 Dewan Bengkalis.**