Bahas Ancaman Abrasi di Pesisir Selat Malaka, BPBD Bengkalis Datangkan 3 Narsum -->

adsterra1

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

adsterra3

Bahas Ancaman Abrasi di Pesisir Selat Malaka, BPBD Bengkalis Datangkan 3 Narsum

, Juni 06, 2024
Salah satu titik abrasi akibat gelombang laut selat Malaka di wilayah Kabupaten Bengkalis

RIAUEXPRESS, BENGKALIS - Di wilayah Kabupaten Bengkalis terutama di kawasan Pesisir Pulau Bengkalis dan Rupat soal abrasi telah menjadi momok yang mengkhawatirkan, akibat abrasi selat Malaka.


Pasalnya, beberapa perkampungan dan kuburan masyarakat di kawasan pesisir Pulau Bengkalis maupun Rupat yang dulunya berjarak ratusan meter dari bibir pantai, kini telah menjadi lautan akibat abrasi dari selat Malaka. 


Terkait hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkalis melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan melibatkan berbagai pihak, untuk berdiskusi mencari solusi penanganan abrasi tersebut.


Rakor ini bertemakan 'Model Kebijakan Kebencanaan Abrasi Berbasis Kolaborasi di Wilayah Pesisir Kabupaten Bengkalis", terpusat di aula Kantor BPBD Bengkalis, Rabu (05/06/24).


Tiga narasumber hadir dalam rakor penanggulangan abrasi dari Universitas Riau (UR), yakni Prof. Dr. Sujianto, Dr. Meyzi Heriyanto, dan Rita Wati.


Dalam penanganan abrasi, menurut nara sumber perlunya 5 pendekatan;


1. Abrasi bagian tatanan alam

2 . Metafisika religius, bencana sebagai meditasi kekuatan ilahi

3. Pendekatan teknokratik 

4. Pendekatan Sosio historikal (dipicu alam, tapi diantisipasi manusia) 

5. Kultural subjektifitas (dibuat oleh manusia)


Selanjutnya, diantara menanggulangi abrasi seperti menanam mangrove, memasang batu pemecah gelombang dan lainnya. Sebab jika tidak segera dilakukan penanggulangan, maka dengan abrasi itu akan menggangu jalannya perekonomian, hingga sampai sosial, politik dan geografis.


Sebab itu, dalam menanggulangi abrasi harus dengan berkolaborasi melibatkan berbagai pihak, dengan adanya kerangka hukum (regulasi) agar masing-masing bisa berperan. Karena negara tidak bisa berdiri sendiri dalam menanganinya.


Kegiatan ini dibuka Sekretaris BPBD Bengkalis Hasbullah, dengan dihadiri Stoke Holder dari sejumlah perangkat daerah teras Pemprov Riau dan Pemkab Bengkalis, tokoh masyarakat, LSM, PWI, sejumlah pihak Perusahaan Perkebunan Sawit dan lainnya.**

TerPopuler