Kejar Mimpi, Dosen Palembang ini Berhasil Jadi Pengusaha Konveksi di Duri -->

adsterra1

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

adsterra3

Kejar Mimpi, Dosen Palembang ini Berhasil Jadi Pengusaha Konveksi di Duri

, September 02, 2024
Suci Sustari

RIAUEXPRESS, BENGKALIS - Kota Duri merupakan pusat kota Kecamatan Bathin Solapan bagian dari pemekaran Kecamatan Mandau, di wilayah Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Namun meskipun hanya wilayah Kecamatan, akan tetapi kesibukan penduduk di sana tidak kurang berbedanya dengan kesibukan kota tingkat Provinsi.


Sebab, di sana terdapat banyak perusahaan yang mampu menampung tenaga kerja lokal maupun dari luar daerah, yang lebih dominan perusahaan perkebunan sawit. Kemudian perusahaan semi plat merah dibawah naungan BUMN yang mengelola minyak mentah, yaitu Pertamina Hulu Rokan (PHR).


Dengan kondisi kota tingkat kecamatan yang beleh dibilang super sibuk tersebut, membuat peredaran ekonomi di sana juga mampu bersaing dengan ibu kota tingkat provinsi. Sehingga banyak perantau dari luar daerah mencoba mengadu nasib dengan  mencari rezeki di wilayah tersebut.


Kesibukan masyarakat di sana bisa terlihat adanya ratusan toko dan ruko yang berdiri dipinggiran sejumlah jalan utama termasuk di jalan Hangtuah, membuat frekuensi hidup di kecamatan Bathin Solapan semakin tinggi.

Tempat usaha Suci Sustari di jalan Hangtuah, Duri

Di Kecamatan Bathin Solapan tepatnya jalan Hangtuah itulah, awal dari seseorang Dosen Universitas Bina Dharma, Palembang, lulusan Universitas Sriwijaya Tahun 2001, Suci Sustari, S.Pd (44) berani meninggalkan sebagai tenaga mengajar di Palembang dan, memulai meniti karir usaha mulai dari nol di Bathin Solapan.


Dan usaha yang dipilihnya pada waktu itu merupakan pilihan yang paling unik dan sangat berani, lantaran jauh dari pendidikan yang ia geluti sebagai tenaga pengajar (dosen) jurusan bahasa inggris. Usaha yang ia pilih saat itu adalah menjahit, yang sejauh itu wanita yang telah dianugerahi 6 anak tersebut belum pernah menyentuh yang namanya mesin jahit. 


Namun karena itu adalah sebuah pilihan, dan juga berani untuk menanggung resiko apapun yang terjadi, maka wanita tangguh disertai dukungan penuh dari suaminya, Yan Syofyan (47), ia siap untuk belajar dari nol melalui konten YouTube. 


Sehingga atas kegigihan tersebut, ia dapat menerima bantuan 5 unit mesin jahit dan obras dari Pertamina Hulu Rokan (PHR) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) sekitar tahun 2021 lalu, dengan memanfaatkan garasi rumah miliknya untuk tempat usaha menjahit.


"Saat itu ketika saya masih belajar, suami dan anak anak saya jadi role model berulang kali hingga sampai ukuran yang diinginkan bisa pas dan sesuai. Maka sejak itu saya berkeyakinan usaha akan maju melalui jahit-menjahit, "ujar Suci Sustari.

Salah satu konveksi hasil RJL yang sedang digarap

Berangkat dari keyakinan dengan ditopang kegigihan dalam usaha, ia mulai merintis berupa Kelompok Usaha Bersama (KUB) Rumah Jahit Lestari dimulai dari Balai Latihan Kreativitas Anak Melayu Sakai (Bekams) berupa kursus menjahit yang beranggotakan 10 sampai 20 orang, dan hanya perlu waktu selama 2 minggu semuanya dianggap lulus dalam kursus menjahit. 


Sehingga di tahun 2021, ia menyewa sebuah ruko di jalan Hangtuah, No 4, 10, 11 Desa Tambusai Batang Bui, Kota Duri, Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis, dengan memiliki karyawan sebanyak 6 orang, bagian dari orang yang telah lulus kursus menjahit gratis ditempatnya dengan diberi label Usaha Rumah Jahit Lestari.


Atas kegigihan Suci Sustari mampu meyakinkan suaminya untuk membuat dokumen penawaran ke perusahaan. Karena telah terbukti dengan hasil jahitannya, maka penawaran tersebut diterima dengan mendapatkan orderan perdananya berjumlah 40 baju konveksi.


Meski awalnya orderan tersebut cara menjahitnya terjadi kendala, namun akhirnya berhasilnya juga setelah Suci meminta bantuan pihak sekolah SMK setempat dengan melibatkan guru pembimbing langsung.


Berangkat mulai berkembang usaha RJL milik Suci Sustari, terlihat dari karyawan yang sebelumya hanya 6 orang dan bertambah menjadi 17 orang, PHR mulai melirik serius terhadap usaha yang dikelola oleh mantan sang Dosen ini dengan menyalurkan kembali  mesin jahit konveksi berjumlah 12 unit sekitar tahun 2022 lalu.


Dan, Rumah Jahit Lestari (RJL) di jalan Hangtuah itulah hingga kini masih terus bertahan dan bahkan sudah berdiri kokoh, lantaran kini sudah memilki dua ruko untuk mengembangkan usahanya dengan menyerap tenaga kerja, sebagian bekerja di RJL dan sebagian dari karyawannya hanya menjemput orderan untuk dijahit di rumah sendiri.


Karena usahanya semakin maju dan terus berkembang, sehingga usaha kini mampu memproduksi wearpack (baju safety tahan api) hingga 1.500 buah perbulan. Bahkan dengan menjalin kerjasama terhadap ratusan mitra bisnis dari berbagai kalangan, seperti perusahaan, organisasi, lembaga pendidikan dan lainnya menjadikan usaha dari KUB bertransformasi menjadi Perseroan Terbatas (PT).


Menurut Suci Sustari, setelah usahanya telah menemukan kesuksesan, bahwa sehubungan dengan upaya mendorong perekonomian masyarakat untuk bisa lebih maju dalam ekonomi itu tidak akan lepas dari keahlian yang di miliknya, sehingga perlu dilakukan pelatihan kerja.


Pelatihan kerja ini sangat penting bagi masyarakat dalam meningkatkan skill yang diminati, atau bahkan pekerjaan yang sedang digelutinya. Sehingga jika masyarakat sudah memiliki keahlian dalam suatu obyek kerja, maka perkerjaan itu yang akan mencarinya, bukan malah sebaliknya.


"Kita sering dengar di suatu daerah masih banyaknya pengangguran. Untuk kalimat pengangguran ini ada beberapa makna tersembunyi, ada kalanya memang daerah tersebut sangat minim lapangan kerja, yang mengakibatkan pengangguran bertambah banyak seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, "ujar Suci.


Namun, tidak sedikit juga pengangguran itu terjadi karena mereka tidak memilki keahlian sama sekali. Dan soal tanpa keahlian ini lebih dominan akan munculnya pengangguran-pengangguran baru, dibandingkan dengan tidak adanya lapangan pekerjaan. 


Karena dengan tanpa keahlian tersebut, meraka tidak tahu harus berbuat apa, harus bagaimana, dan sepeti apa cara kerja hal yang sedang dihadapinya. Oleh sebab itu, pelatihan kerja ini adalah solusi utama untuk mengurangi pengangguran yang masih menjadi problematika di kalangan masyarakat secara umum di Indonesia dan bahkan untuk seluruh penduduk dunia. 


Sebab jikapun ada lapangan pekerjaan, akan tetapi jika mereka tidak memilki keahlian, maka secara otomatis lapangan pekerjaan yang telah tersedia itu juga tidak akan ada artinya sama sekali bagi mereka.


Bahkan perlu diketahui bersama, dengan adanya pelatihan kerja itu, manfaatnya bukan hanya bisa mudah untuk mencari pekerjaan, namun yang lebih penting lagi, apabila sudah memilki keahlian tertentu, bisa jadi mereka sendiri yang akan menciptakan kegiatan, dengan membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.


"Sehingga untuk menunjang itu semua, saat ini ada sekitar 10 penjahit kita yang sedang tes keahlian menjahit untuk bisa mendapatkan sertifikasi, "ujar Suci lagi.


Dijelaskan, manfaatnya sertifikasi ini, seorang penjahit bukan hanya bisa dipermudah bekerja di manapun tempatnya, namun mereka juga bisa membuka pelatihan  menjahit.


Sementara itu, salah satu karyawan RJL, Ayu Azlina (22) yang sedang ikuti sertifikasi mengaku bekerja di tempat usaha Suci Sustari sudah berjalan selama tiga tahun. Ia mengaku berbangga hati, karena bekerja di tempat tersebut bukan hanya mendapatkan uang, namun juga mendapat bimbingan agar menjadi penjahit yang baik dan profesional.


"Untuk sertifikasi ini saya hanya mengikuti arahan dari Ibu Suci. Dan saya yakin sertifikasi ini sangat baik untuk masa depan saya sebagai seorang penjahit, "beber Ayu.


Di sisi lain bagian dari Analyst Social Perfomance PHR WK Rokan, Priawansyah mengatakan, bahwa awalnya pihak PHR masih kurang percaya dengan permintaan Suci Sustari untuk bisa menyalurkan bantuan berupa mesin jahit.


"Namun karena Ibu Suci ini sangat gigih terus mencoba menjumpai saya hingga sampai sekitar 3 tahun, pada akhirnya kami dari bagian CSR  PT PHR menyerah juga, karena beliau terlihat gigih dan sungguh-sungguh, dengan menyalurkan bantuan berupa mesin jahit, "ucapnya 


Dan, Alhamdulilah, tambah Priawansyah, atas kegigihannya itu dapat membuahkan hasil, dan bantuan CSR dari PT PHR tidak sia-sia, bahkan sekarang dapat dilihat keberhasilan usahanya dengan mampu menghasilkan aset hingga 1 Milyar.


Untuk program CSR, pihak PT PHR melakukan menyalurkan dari berbagai program, diantaranya bidang kesehatan, ekonomi bidang UMKM, kerajinan membantuk, stunting, air bersih, lingkungan, penghijauan, gajah, gambut yang merupakan bagian dari keanekaragaman hayati.


Selanjutnya bidang koperasi sertifikasi kompetensi bagi anak-anak muda untuk bisa terpenuhi persyaratan bekerja di perusahaan-perusahaan, baik itu kontraktornya PHR, maupun di kontraktor kontraktor lain yang bermitra dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Riau.


"Hampir semua perguruan tinggi bisa men-support mereka untuk meningkatkan akreditasi, dan juga melengkapi kebutuhan mereka, misalnya untuk belajar di luar negeri, untuk bidang penelitian, "terangnya lagi.


Meskipun dalam penyaluran CSR tersebut tidak semuanya berhasil sesuai harapan, terutama di bidang UMKM, namun program tersebut akan terus berlanjut dengan menghadirkan pendampingan dari Perguruan Tinggi di Riau yang sudah bermitra dengan PHR.


"Pendampingan tersebut dihadirkan, agar CSR yang kita salurkan itu bisa benar-benar di jalankan sesuai yang diharapkan. Dan kita berharap dengan hadirnya CSR di tengah-tengah masyarakat ini, dapat membantu kepada masyarakat atau kelompok yang benar-benar butuh dukungan untuk maju lebih baik ke depannya, "tutupnya.**

TerPopuler