Foto Istimewa |
RIAUEXPRESS, MERANTI - Utusan Kecamatan Tebingtinggi, Bujang Abdurrahman dan Dara Muthia Laila Ramadhani berhasil menjadi Bujang Dara Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2024.
Pemilihan itu berlangsung pada Grand Final Pemilihan Bujang Dara Kabupaten Meranti Tahun 2024, di Afifa Sport Center Selatpanjang, Minggu (22/99/24) malam.
"Event ini merupakan salah satu instrumen kita untuk mencetak putra-putri Meranti yang berprestasi, berkarakter dan berbudaya," kata Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H. Asmar, saat menghadiri kegiatan yang diselenggarakan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) itu.
Asmar menambahkan pemilihan bujang dara juga bertujuan untuk menyiapkan sosok duta wisata yang kreatif, inovatif, percaya diri, dan berpengalaman serta memikirkan jati diri, dalam mempromosikan potensi pariwisata dan budaya.
“Agar kedepannya potensi pariwisata dan budaya kita bisa lebih dikenal masyarakat secara luas dan membuat wisatawan tertarik untuk berkunjung ke daerah ini,” sambungnya.
Lebih lanjut, Asmar menekankan, bujang dara memiliki peran strategis kedepannya untuk ikut berpartisipasi dalam membangun daerah, khususnya di sektor pariwisata dan budaya.
“Terutama dalam hal pelestarian budaya dan pembangunan mental generasi muda di Kabupaten Kepulauan Meranti,” harap Asmar.
Sementara itu, Kepala Disporapar Kepulauan Meranti, Ery Suhairi, kegiatan menjelaskan ajang pemilihan bujang dara bertujuan untuk menggali nilai budaya Meranti pada pemuda.
“Memberdayakan mental bujang dara untuk dilatih pengetahuan budaya dan kepariwisataan, serta mempromosikan potensi pariwisata yang ada di Meranti,” ujar Ery.
Dia juga melaporkan pemilihan bujang dara tersebut diikuti oleh beberapa perwakilan kecamatan yang ada di Meranti, yang kemudian diseleksi menjadi 12 pasang bujang dara. Kegiatan itu diselenggarakan sejak tanggal 18 September 2024 lalu.
Pemilihan kali ini juga terdapat beberapa kategori, mulai dari penghargaan bujang dara favorit, bujang dara intelegensia, persahabatan dan ekonomi kreatif.**
Laporan: Martin Raigon. S