![]() |
Ilustrasi (net) |
RIAUEXPRESS, BENGKALIS - Nuzulul Quran diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan. Untuk di tahun 2025 ini, malam Nuzulul Quran akan jatuh pada 16 Maret 2025 nanti malam setelah Magrib hingga tanggal 17 Maret 2025. Dan malam itu adalah malam sejarah bagi seorang umat manusia diangkat menjadi seorang Rasul (utusan), Muhammad SAW.
Menurut Ketua MUI Bengkalis, Buya Amrizal melalui sekretaris Ustadz Affan Zahidi mengatakan, bahwa Nabi Muhammad SAW semasa diangkat menjadi Nabi sudah terbiasa merenung kondisi umat.
"Beliau memikirkan hakikat kebenaran serta kondisi lingkungan pada zaman tersebut (jahiliyah). Itu dilakukan oleh beliau mulai dari bujang sampai dengan menikah dan memiliki beberapa anak, "terangnya, Minggu (16/03/25).
Dengan kebiasaan Nabi yang senang merenung, Nabi selalu mencari tempat untuk menyendiri demi mencari hakikat kebenaran. Sehingga pada suatu ketika Nabi Muhammad datang ke gua hira untuk berkontemplasi selama beberapa hari dengan perbekalan secukupnya ketika bekal beliau habis ia akan pulang ke rumah dan kembali ke gua hira tersebut.
Pada suatu hari Nabi ketika Nabi Muhammad sedang menyendiri dan beribadah di gua hira tersebut, Nabi Muhammad kedatangan malaikat yang membawa wahyu ilahi pertama sekali dan ketika itu malaikat meminta nabi untuk "bacalah" dan dijawab oleh nabi "saya tidak bisa membaca". Kejadian itu terjadi sampai tiga kali sampai nabi muhammad dapat membaca dan mengucapkan apa yang disampaikan oleh malaikat yaitu berupa awal Surah Al Alaq:
Sebagaimana sejarah diatas, memperingati Nuzulul Qur'an di bulan Ramadhan tidak sekedar mengenang turunnya al qur'an tetapi ada hal yang sangat penting yang bisa kita ambil pelajarannya seperti, bagaimana Al Quran sebagai media untuk memantapkan keyakinan kita semuanya akan maha besarnya Allah untuk semesta ini.
Selanjutnya, sikap kita sebagai umat muslim tentunya ada 3 hal yang dapat kita petik yaitu membaca, mempelajari dan mengamalkan isi Al Qur'an.
Dengan membaca baik itu Al Qur'an dan kitab ataupun lainnya kita akan mengerti betapa banyak ketidaktahuan kita terhadap dengan apa-apa saja yang Allah inginkan kepada kita semuanya. Makanya Allah memerintahkan kepada kita semua untuk terus membaca terutama Al Qur'an.
Begitu juga dengan mempelajari Al Qur'an, melalui peringatan Nuzulul Qur'an ini kita harus betul-betul bisa menanamkan rasa ingin tahu dan mempelajari Kalam Allah tersebut serta mengajarkan kepada sanak keluarga kita. Jangan sampai mempelajari Al Qur'an dengan hanya membaca artinya saja lalu kita pahami secara mentah, akan tetapi bagaimana kita bisa mencari guru yang mampu memahami dan mengajarkan kepada kita tentang Al Qur'an.
Dari perkataan diatas, kita dapat merenungi dan mengambil ibrah bahwa sebagai hamba Allah kita harus bisa semaksimal mungkin untuk mengamalkan apa yang ada di dalam Al Qur'an tersebut baik itu perintah maupun larangan dari Allah baik di dunia maupun akhirat.
Itulah beberapa sikap yang bisa kita petik dalam memperingati Nuzulul Qur'an tahun ini. Yang paling terpenting sekali kita selalu berdoa meminta kepada Allah agar selalu dibukakan hati kita untuk selalu membaca, mempelajari dan mengamalkan isi Al Qur'an.**