Untuk Kebebasan 6 Nelayan Bengkalis Ditahan di Malaysia Masih Dirunding, ini Pesan Wabup Bagus ke Keluarga -->

adsterra1

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

adsterra3

Untuk Kebebasan 6 Nelayan Bengkalis Ditahan di Malaysia Masih Dirunding, ini Pesan Wabup Bagus ke Keluarga

, Juni 18, 2024
Foto bersama

RIAUEXPRESS, BENGKALIS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis melalui Wakil Bupati (Wabup) Bagus Santoso bersama jajaran mengunjungi 6 keluarga layanan, yang suaminya sudah 12 hari masih dalam tahanan pihak Malaysia.


Kunjungan tersebut sebagai rasa empati terhadap keenam keluarga tersebut, diikuti Wakil Ketua DPRD Sofyan, OPD Pemkab Bengkalis, Camat Bantan Rafli Kurniawan, dan Danposal Harisman berlangsung di pendopo kantor Desa Mulai, Kecamatan Bantan, Senin (18/06/24).


Terlihat 6 istri yang suaminya masih dalam tahanan negara Malaysia mengharapkan kabar baik atas keberadaan suami mereka, dan bisa segera pulang kembali ke kampung halaman di Indonesia.


Selain melakukan kunjungan seiring Hari Raya Idul Adha 1445 H, Wabup Bagus Santoso melalui Dinas Sosial juga sekaligus menyalurkan bantuan bahan pangan terhadap keenam keluarga nelayan tersebut.


Menurut Bagus, bahwa atas kejadian itu, pihaknya telah menghubungi Konsulat Malaysia yang berada di Medan, bahwa 6 nelayan sudah didampingi KJRI di Johor, dan  dalam keadaan sehat.


"Secara administrasi lintas batas nelayan kita sudah masuk ke wilayah mereka, informasi karena kedua perahu. Namun saat ini pemerintah telah berupaya dari 6 nelayan ini bisa segera dipulangkan, "terang Wabup.


Menurut Camat Rafli Kurniawan, bahwa atas kejadian ini kedepannya diusahakan ada regulasi pembentukan Satgas antara kedua negara (Indonesia-Malaysia), agar jika ada kejadian lintas batas seperti ini, bisa diselesaikan secara cepat.


Di sisi lain, Wakil DPRD Bengkalis, Sofyan mengatakan, bahwa dengan kejadian ini membuat keadaan menjadi bersedih. Sehingga kedepan para nelayan perlu hati-hati tentang lintas batas ini.


"Karena ini ranahnya antar negara, dan pemerintah kita telah berusaha agar bisa selesai dengan cara baik-baik. Semoga keenam warga kita bisa segera kembali ke Indonesia, "harapnya.


Awal kejadian 6 nelayan ditahap negara Malaysia, menurut Kades Muntai Muhammad Nurin, pada Kamis (06/06/24) lalu, dua perahu yang membawa 5 nelayan warga Muntai dan 1 warga Desa Kembung Luar hanyut dibawa angin dan masuk ke wilayah perbatasan Malaysia.


Hal itu seperti laporan salah satu istri nelayan kepadanya. Sehingga dengan peristiwa itu, 6 nelayan sekaligus 2 unit perahu serta alat tangkap ikan berupa Rawai ditahan petugas Malaysia.


"Mayoritas warga kami dari nenek moyang  adalah nelayan yang selama ini tidak ada masalah di laut. Baru kali ini ada 6 nelayan sampai di tahan pihak negara Malaysia hingga sampai 12 yang sampai saat ini belum tahu keberadaan nasib mereka, "terang Kades.**

TerPopuler