https://bugaruche.com/dAmKFnzWd.GoNiv-ZDGvUM/DeFm/9EupZZUsl/kFPSTuY/ywNqDUcRx/N/j/A/taNCjaIZ0sNDz/E/2hMaQE Takut Tak Mampu Bayar Angsuran, UED SP Desa Pasiran Tak Beri Pinjaman ke Warga -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Takut Tak Mampu Bayar Angsuran, UED SP Desa Pasiran Tak Beri Pinjaman ke Warga

, Agustus 12, 2025
Kantor Desa Pasiran jalan Bantan-Bengkalis

RIAUEXPRESS, BENGKALIS - Pemerintah Desa (Pemdes) Pasiran, kecamatan Bantan, kabupaten Bengkalis, melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) telah melakukan berbagai terobosan, diantaranya Usaha Simpan Pinjam dan pengadaan gas LPG 3 Kg, yang tujuan inti untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Namun, dengan dua program unggulan BUMDes Pasiran tersebut menimbulkan persoalan baru, karena  masyarakat di sana mengeluhkan adanya dugaan kurang transparan dalam sistem pengelolaannya, sebab jika masyarakat membutuhkan barang sudah tidak ada, dari soal pinjaman ataupun gas LPG 3 Kg.


Terkait hal itu, Pejabat Kepala Desa (Pj Kades) Pasiran Arif Effendi menyampaikan, bahwa, soal simpan pinjam diakui pihak BUMDes melalui UED-SP tidak berani lagi memberikan pinjaman ke masyarakatnya, lantaran ditakutkan mereka tidak bisa membayar angsuran.


"Memang ada beberapa perangkat desa yang meminjam, tapi tak banyak (sekitar 11 orang), sedangkan masyarakat pemanfaat 100 orang. Untuk pembayaran angsuran bagi perangkat desa sendiri dengan cara dipotong langsung gaji tiap bulannya, "terang Pj Arif di ruang kerjanya, Selasa (12/08/25).


Dijelaskan, untuk saat ini pihak pengelola simpan pinjam masih terus melakukan penagihan kepada nasabah (masyarakat) dengan mendatangi rumahnya, untuk mengambil angsuran uang yang dipinjamkan, karena ada yang nunggak.


Sementara, terkait penyediaan gas LPG, Direktur BUMDes dinilai lebih memahami dalam pengelolaan, maka Pj. Kades Arif menyerahkan kepada Dirut BUMDes Pasiran Syamsul untuk bisa menjelaskan dalam proses pengelolaannya.


Dirut BUMDes Pasiran Syamsul mengakui, memang ada pengurusnya dalam satu minggu sekali mengambil 3 tabung gas LPG 3 Kg, lantaran salah satu pelaku UMKM. Sedangkan dalam aturan dari agen pertamina boleh pelaku UMKM bisa beli 3 buah tabung langsung.


"Unit perdagangan BUMDes kita menjual gas LPG 3 Kg itu masuk dari agen setiap 1 minggu sekali. Jadi kami harus menyediakan tong kosong harus mencukupi 140 tabung, kalau tidak sampai kami harus mencarinya. Sehingga inilah salah satu mengapa gas itu harus habis terjual sebelum hari Sabtu, "terangnya.


Untuk di desa Pasiran selain yang dikelola BUMDes, masih ada 2 pangkalan gas elpiji 3 Kg. Sehingga jika masih belum terpenuhi kebutuhan masyarakat, bisa beli ke mitra BUMDes di setiap dusun desa Pasiran.


"Kelangkaan gas LPG ini ada beberapa alasan diantaranya terjadi hambatan pengantaran termasuk penyebrangan Roro, atau kecelakaan armada. Tapi Isya Allah jika semua lancar di desa kita tidak kekurangan, "terangnya.**

TerPopuler