![]() |
Ketua LAMR Bengkalis, Datuk Sri Syaukani Al Karim |
RIAUEXPRESS, BENGKALIS - Ketua Harian Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Bengkalis, Datuk Sri Syaukani Al Karim, menegaskan perlunya langkah praktis dan jangka panjang dalam mengatasi persoalan penyeberangan Roro Air Putih–Sungai Selari.
“Ada beberapa solusi jangka pendek yang sudah kami sampaikan kepada pemerintah. Mudah-mudahan bisa segera dijalankan. Selain itu, ada 9 sampai 10 solusi jangka panjang yang kami usulkan, termasuk penerapan sistem e-ticketing seperti di pintu tol, "ujarnya, Senin (15/09/25) kemarin.
Dijelaskan, transformasi pengelolaan Roro sudah mendesak dilakukan setelah 25 tahun dikelola Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Perhubungan. LAMR menilai opsi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dapat menjadi solusi agar pengelolaan lebih fleksibel, termasuk peluang kerja sama dengan pihak swasta dalam hal parkir, penataan antrean, kebersihan, hingga sistem tiket.
“Solusi pertama adalah tata kelola kelembagaan. Setelah itu baru kita masuk ke sistem e-ticketing. Karena yang kita dorong adalah transformasi total, bukan hanya menambah armada, tapi juga membangun manajemen modern yang transparan, "terang Syaukani.
Ia menambahkan, persoalan kebersihan di pelabuhan juga menjadi perhatian. Fasilitas publik seperti tempat ibadah dan toilet perlu dikelola dengan standar tinggi layaknya rumah sakit atau bandara. Sementara untuk menambah armada, pemerintah perlu mengembalikan kepercayaan pemilik kapal agar pelayanan lebih maksimal.
Selain masalah Roro, LAMR Bengkalis juga menerima banyak laporan masyarakat terkait persoalan lain, seperti hiburan musik yang dianggap melanggar kaidah adat, jam pertunjukan yang melebihi batas, persoalan tanah, hingga peristiwa adat yang membutuhkan penyelesaian berbasis restorative justice.
“LAMR berupaya hadir sebagai penyejuk, mencari solusi bersama tanpa menyudutkan pihak manapun, baik terkait Roro maupun persoalan lain di tengah masyarakat,” tutup Datuk Sri Saukani.**