Serang Polisi di Mapolres Meranti, Lelaki Tanpa Indentitas Tewas di 'DOR' -->

adsterra1

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

adsterra3

Serang Polisi di Mapolres Meranti, Lelaki Tanpa Indentitas Tewas di 'DOR'

, Maret 12, 2020

RIAUEXPRESS, MERANTI - Seorang warga meranti tewas di tembak Petugas, lantaran diduga mencoba serang Polisi dengan senjata tajam (sajam) di Mapolres Meranti, Rabu (11/03/20) sekitar pukul 17.30 WIB kemarin.





Sehingga dengan peristiwa ini, Wakil Bupati (Wabup)  Meranti H.Said Hasyim, Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Meranti Muzamil, bersama tokoh masyarakat, tadi malam langsung mengadakan pertemuan di gedung DPRD Meranti.


[caption id="attachment_38000" align="alignnone" width="1280"] Pria tanpa identitas tewas ditembak Polisi di Mapolres Meranti[/caption]





Pertemuan tokoh masyarakat ini, bertujuan untuk mendengarkan kronologis kejadian dari pihak Kepolisian, kenapa pihak Polisi sampai menewaskan warga dengan ditembak.





Polres Meranti yang diwakili Kabag Sumda Kompol Areng ditemani Aipda Hendra mengatakan, bahwa lelaki yang membawa tas itu dibawa ke Mapolres Meranti, lantaran menggegam paralon untuk menakuti warga.





“Karena tidak punya identitas (KTP), korban ditanya tempat tinggal, dan mengaku di sekitar Alah Air, belakang Masjid. Bahkan saat ditanya agama, lelaki ini menjawab kafir, ”terang Aipda Hendra.





Karena sempat terjadi perdebatan, salah satu anggota Reskrim Brigadir Tomi datang, namun sebelum sampai, lelaki tersebut langsung mengejar anggota tersebut dan mengajak untuk berkelahi.





"Ketika Brigadir Tomi mencoba memisahkan, malahan lelaki tersebut memukulnya dengan paralon. Bahkan lelaki itu mengeluarkan senjata tajam (sajam) yang tersimpan di dalam tas, "tambahnya.





Sehingga, untuk membela diri dari lelaki yang membawa sajam tersebut, dengan jarak lebih kurang 1 meter Brigadir Tomi langsung mengeluarkan senjata api dan menembaknya, ”ungkap Hendra.





Dengan menjelasan ini,  Ketua LAMR Meranti Muzamil berharap,  kejadian tersebut harus secepatnya diselesaikan, dan tidak ada perbedaan hukum, antara warga sipil dengan petugas Polisi.





Proses olah TKP yang dilakukan pihak Kepolisian harus adil, agar tidak memicu kerusuhan yang lebih besar di kalangan masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti.





“Saya berharap proses hukum tetap berjalan, kita menunggu hasil dari pemeriksaan pihak kepolisian saja, dan saya berharap hukum harus berlaku adil, jangan sampai memicu keributan yang lebih besar lagi, ”tukasnya.





Sementara itu,  Wabup H.Said Hasyim berharap kepada seluruh masyarakat untuk tidak terpancing emosi dengan informasi yang belum jelas. Karena diduga bukan unsur kesengajaan.





“Saya berharap kita semua bisa tenang, masyarakat jangan emosi, jangan percaya informasi yang belum jelas, ini bukan unsur kesengajaan, siapa yang bersalah pasti akan ditindak, jadi biar proses hukum berjalan, ”pinta Wabup.





Pertemuan ini diakhiri dan dilanjutkan dengan perwakilan lebih kurang 10 orang ikut serta diantaranya wakil Bupati, Ketua LAMR Meranti, dan beberapa tokoh masyarakat untuk melihat kondisi jenazah di Mapolres dan akan dibawa ke RSUD untuk divisum guna pemeriksaan.**


 





Laporan: Martin Raigon. S


TerPopuler