Peduli Bencana di NTT, Mahasiswa Bengkalis "Galang Dana" -->

adsterra1

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

adsterra3

Peduli Bencana di NTT, Mahasiswa Bengkalis "Galang Dana"

, April 19, 2021

RIAUEXPRESS, BENGKALIS - Gabungan mahasiswa pecinta alam  yang terdiri dari Mapala Laksamana Politeknik Negeri Bengkalis, Mapala STIES Bengkalis dan Mapala Bestari STAIN Bengkalis turun ke jalan untuk mengumpulkan sumbangan dari warga Bengkalis yang melintas di beberapa titik jalan protokol di kota Bengkalis.





Kegiatan galang dana ini dilaksanakan selama 3 hari mulai dari 10 April sampai 12 April 2021 kemarin. Hal itu dilakukan bentuk kepedulian pihak mahasiswa Bengkalis, atas bencana banjir dan tanah longsor yang sedang menimpa masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT). 





"Penggalangan dana ini bertujuan untuk meringankan beban korban banjir dan tanah longsor pada Minggu, 4 April 2021 lalu. Peristiwa ini terjadi di beberapa desa yang ada di Kabupaten Flores Timur. Longsoran paling parah terjadi di Desa Nele Lamadiken, Kecamatan Ile Boleng,Kabupaten Flores Timur, "terang ketua pelaksana Defi Afriani kepada wartawan.





Selain korban meninggal, puluhan rumah juga diprediksi mengalami kerusakan parah akibat kejadian ini.Meski telah menemukan banyak korban jiwa, namun keterbatasan peralatan juga disebut menjadi penghambat upaya pencarian korban di lokasi kejadian. 





Dengan keterbatasan alat berat di daerahnya menghambat upaya pencarian korban banjir bandang yang melanda wilayah Waiwerang dan sekitarnya di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (4/4) dini hari WITA.





Bahkan hingga saat ini, warga masih melakukan pencarian korban secara mandiri di lokasi kejadian. Alasannya persediaan alat berat yang ada di Pulau Adonara sudah dimobilisasi untuk mendukung penanganan bencana serupa di Kecamatan Ile Boleng.





Selama 3 hari penggalangan total donasi yang terkumpul yaitu uang tunai sebesar Rp. 4.833.500 serta beberapa koli pakaian. Donasi yang sudah terkumpul ini akan di serahkan ke kantor Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk disalurkan langsung ke NTT.





Defi Afriani mengakui walaupun donasi yang terkumpul tidak banyak, semoga bisa meringankan dan membantu korban banjir dan longsor. Dan semoga bentuk kepedulian terhadap bencana alam selalu tertanam di jiwa kalangan muda.**


TerPopuler