 |
| Foto: Istimewa |
RIAUEXPRESS, BENGKALIS - Bertujuan untuk membantu korban banjir akibat hujan, BPBD, Kemensos, Tagana Bengkalis mendirikan Pos dan Dapur Umum, dan mendirikan tiga titik TKP di desa Muara Dua, kecamatan Bengkalis, Senin (14/11/22).
Dari tiga wilayah terdampak banjir tersebut ada yang sudah 2 pekan terendam air, 10 hari dan 8 hari banjir tak kunjung surut. Akibat curah hujan tinggi dari akibat sungai Siak kecil meluap, sehingga tak bisa menampung debit air.
Kondisi banjir di jalan Sudirman dusun Jati Mulyo desa Muara Dua sudah memasuki hari ke- 14, etinggian air masih di atas 60 cm dengan status siaga, Senin (14/11/22).
Menurut Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bengkalis, Hadi Prasetyo, bahwa pihaknya masih melakukan pemantauan dan mengevakuasi warga desa Muara Dua dan desa Bandar Jaya.
“Sudah dua pekan, sejauh ini tim BPBD diperbantukan unsur gabungan masih di lapangan status siaga. Kemudian tim dari resceu BPBD sudah menyiapkan tenda darurat untuk warga yang mengungsi, "ujar Hadi, Selasa (15/11/22).
Dijelaskan, sata yang diterima dari tim di lapangan untuk di desa Muara Dua rumah warga yang masih terendam banjir ada sebanyak 10 kepala keluarga (KK). Sedangkan yang mengungsi ke tempat yang lebih tinggi mencapai 33 KK.
Banjir juga menggenangi wilayah desa Bandar jaya. Yang memasuki hari ke-10 di Dusun Suka damai, RT 07/RW 04. RT 06/RW 03, RT 08/RW 04. Lebih kurang 45 KK. Dan Dusun Sukajadi. RT 01/Rw 01, RT04/RW0 2. Rumah terendam banjir 14.KK.
“Senin semalam, kondisi air masih menggenangi dusun suka damai desa bandar jaya, disebabkan curah hujan yang tinggi dan ketinggian air diatas 60 cm. Penyebabnya sungai Siak Kecil meluap sehingga aktivitas masyarakat, "terang dia lagi.
Wilayah lain yang terdampak banjir yang memasuki hari ke- 8, desa Sungai Nibung dusun Sungai Bakung RT 16/ RW 06. Jumlah warga terdampak 109 jiwa sekitar 30 KK.
"Di hari ke-8 kondisi air masih menggenangi ketinggian air rata rata 40 cm di dusun sungai Bakung desa Sungai Nibung, kecamatan Siak Kecil, disebabkan curah hujan yang tinggi. Salah satu penyebabnya dikarenakan sungai Siak Kecil meluap, sehingga aktivitas masyarakat terhambat dikarena air tergenang, "tambah Hadi Prasetyo.
Dalam hal ini, ia juga menghimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dan tetap waspada, dan warga yang akan mengungsi perlu ada jalur darurat ke tempat pengungsian.**