Foto: Istimewa |
RIAUEXPRESS, JAKARTA - Bertujuan dukungan untuk memajukan daerah, Bupati Meranti H. Muhammad Adil, SH, MM menghadap langsung ke Mendagri Tito Karnavian di rumah dinasnya, Kompleks Widya Chandra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (23/11/22).
Dalam pertemuan ini, Bupati Adil menyampaikan kepada Menteri Tito, alasan pihaknya tidak hadir dalam Rakor yang dihadiri Mendagri di Pekanbaru beberapa waktu lalu
Dalam hal ini, Bupati Adil menyampaikan keluhan terkait minimnya alokasi anggaran dari Pemprov Riau untuk percepatan pembangunan di Meranti. Padahal kabupaten termiskin dan terluar, sehingga harusnya mendapat perhatian lebih.
Kemudian, ia juga mengeluhkan pembagian transfer Dana Bagi Hasil (DBH) Migas untuk Meranti yang dinilai tidak sesuai dengan perhitungan. Disampaikannya, produksi minyak bumi Meranti meningkat ditambah harga minyak dunia juga naik, tetapi DBH yang diterima malah berkurang.
"Kalau hitungan kami DBH itu harusnya sekitar Rp. 220 miliar tapi dari PMK (Peraturan Menteri Keuangan) hanya Rp. 115 miliar. Sedangkan, lanjut Adil, pihaknya sangat butuh anggaran yang lebih, Meranti itu penghasil minyak tapi termiskin di Riau, "jelas Bupati Adil.
Adil juga meminta maaf jika kedatangannya tersebut tidak sesuai pada tempatnya. Namun ia merasa hal itu perlu dilakukan agar Mendagri sebagai "bapak" bagi pemerintah daerah bisa mengetahui kondisi kabupaten yang dipimpinnya.
"Saya juga berharap bisa bertemu dengan bapak presiden untuk menyampaikan langsung kondisi di Meranti, "sebut Adil.
Atas aduan ini, Menteri Tito meminta pihak Pemkab Meranti untuk menyiapkan surat resmi, dilengkapi dengan perhitungan dan rincian terkait jumlah produksi dan DBH yang didapat oleh daerah.
"Buatkan surat resmi kepada saya mengenai DBH ini, beserta hitung-hitungannya. Tembuskan ke Menteri Keuangan. Saya nanti mau bawa ke Menteri Keuangan. Karena banyak daerah lain juga yang komplain DBH-nya tidak sesuai dengan hitung-hitungannya, "ungkap Tito.
Dia juga mengaku prihatin dengan daerah-daerah penghasil minyak namun tidak mendapatkan kucuran anggaran yang sesuai.
"Harusnya kan (anggaran) daerah penghasil ini bisa digunakan untuk rakyatnya agar sejahtera, "ujar Mendagri, yang mengaku tidak keberatan dengan kedatangan Bupati Meranti tersebut.
Usai berdialog, tokoh nasinal dan tokoh daerah ini menyempatkan diri shalat Maghrib berjamaah di mushala kediaman Mendagri.**
Laporan: Martin Raigon. S