Tim PPS Kabupaten Bengkalis foto bersama usai rapat evaluasi |
RIAUEXPRESS, BENGKALIS - Meskipun kasus stunting di wilyah Kabupaten Bangkalis sesuai hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di tahun 2022 mengalami penurunan yang drastis sebesar 13,5 persen, dari tahun 2021 tembus angka 21,9 persen, dan di tahun 2022 menjadi 8,4 persen.
Seiring dengan angka persentasi yang sudah menurun drastis di tahun 2022 dibanding tahun 2021 lalu, dengan tingkat prevalensi stuntingnya paling rendah di Provinsi Riau, namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis belum juga puas, dan terus berupaya melakukan penekanan angka terendah dalam persentasi kasus stunting di wilayah Kabupaten Bengkalis.
Berangkat dari hal ini, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bengkalis melakukan aktion dengan melaksanakan rapat evaluasi kinerja Percepatan Penurunan Stunting (PPS), juga dan persiapan penilaian kinerja 8 aksi konvergensi PPS tahun 2022.
Kegiatan rapat evaluasi kinerja Percepatan Penurunan Stunting (PPS), serta persiapan penilaian kinerja 8 aksi konvergensi PPS tahun 2022 tersebut, berlangsung di Ruang Rapat Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bengkalis jalan Antara, Selasa (16/05/23) kemarin.
Ketika rapat evaluasi sedang berjalan |
Rapat tersebut, dipimpin langsung oleh Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkalis, yang juga sebagai Ketua TPPS Kabupaten Bengkalis dr.Ersan Saputra, dengan diwakili Plt. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bengkalis H. Hambali, didampingi Kepala Bappeda Bengkalis Rinto, SE,. M.Si serta dihadiri para anggota TPPS Kabupaten Bengkalis lainnya.
Demikian yang disampaikan Kepala Bappeda Kabupaten Bengkalis, Rinto, SE, M.Si, bahwa dalam rapat evaluasi kinerja PPS serta persiapan penilaian kinerja 8 aksi konvergensi PPS tahun 2022 kemarin itu, TPPS mendapatkan apresiasi atas semua dedikasi dan kerja kerasnya.
"Ketua TPPS mengapresiasi kinerja seluruh tim, yang selama ini telah membuktikan kinerjanya dengan tuntas dan kerja ikhlas dalam upaya percepatan penurunan stunting, yang secara bersama-sama membukti mampu menurunkan prevalensi stunting di wilayah Kabupaten Bengkalis tahun 2022, "ujar Kepala Bappeda, Rinto di ruang kerjanya, Jum'at (19/05/23).
Dijelaskan, dari prevalensi stunting di Kabupaten Bengkalis berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 mengalami penurunan yang sangat drastis mencapai 13,5 persen yaitu dari 21,9 persen di tahun 2021 menjadi 8,4 persen di tahun 2022.
"Bahkan dengan penurunan kasus stanting mencapai 13,5 % ini, Bengkalis sebagai wilayah Kabupaten yang tingkat prevalensi stuntingnya telah mencapai angka terendah di tingkat Provinsi Riau, "ungkap Rinto.
Menurutnya, Rapat TPPS tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen bersama dalam memberikan kinerja yang terbaik dalam penanganan stunting. Sehingga cita-cita bersama dalam mewujudkan Bengkalis Bermarwah, Maju dan Sejahtera (BERMASA) itu benar-benar dapat tercapai.
"Oleh karena itu, dalam rapat TPPS semua tim telah sepakat bersama dengan berkomitmen, untuk menjalankan sebaik mungkin dalam menekan kasus stanting, agar generasi kedepan dapat dipersiapkan sehat dan bebas dari stunting, "ungkap Rinto lagi.
Memang, lanjutnya, selaku TPPS Kabupaten Bengkalis jelas memiliki tanggung jawab untuk mengkoordinasikan, menyinergikan dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting secara efektif, konvergen dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis.
Berbagai pendapat disampaikan saat rapat evaluasi berlangsung |
Jadi, dalam pelaksanaan rapat kerja TPPS ini, merupakan bentuk hal sesuatu langkah penting yang harus dilakukan Pemerintah Daerah (Pemkab) Bengkalis untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama, antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor atau lembaga non-pemerintah, serta sampai lapisan masyarakat.
Kemudian, dalam rapat itu sebagai upaya untuk memperkuat komitmen semua pihak dalam menekan angka terendah persentasi kasus stunting. Sekaligus sebagai langkah evaluasi setiap program dan tindakan yang telah dilakukan dalam percepatan penurunan stunting di wilayah Kabupaten Bengkalis.
Dalam rapat Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bengkalis ini, semua tim juga sudah berkomitmen siap untuk bersama-sama dalam melakukan konfirmasi, sinkronisasi, dan sinergisme dari hasil laporan dari OPD penanggung jawab layanan di Kabupaten Bengkalis.
"Kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan tugas sesuai fungsi masing-masing, dan dilaporkan pada web monev Bangda dalam 8 aksi konvergensi tahun 2022 lalu, "jelasnya lagi.
Ia juga ungkapkan, rapat Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bengkalis itu, juga merupakan persiapan untuk menyambut tim penilaian evaluasi kinerja percepatan penurunan stunting Kabupaten Bengkalis oleh tim panelis dari TPPS Provinsi Riau.
"Kemudian, akan dilanjutkan penilaian akhir yang akan dilaksanakan pada 24 sampai dengan 25 Mei mendatang di Pekanbaru, "tambah Rinto.
Terkait hal itu, Rinto berkeyakinan, dengan adanya kinerja seluruh tim TPPS yang solid dan dengan telah membuktikan mampu menekan persentasi kasus stunting di wilayah Kabupaten Bengkalis, maka generasi kedepan akan lebih siap meraih kesuksesan dengan kesehatan yang baik, bebas dari stunting.** (ADV).