 |
| Petugas saat lakukan evakuasi korban TPPO di desa Selatbaru |
RIAUEXPRESS, BENGKALIS - Berangkat adanya penumpang kapal verry dikenakan _Not To Land_ pihak Imigresen Malaysia, diteruskan pihak Kepolisian Malaka kepada Atpol Kuala Lumpur, dilanjutkan ke Dir Reskrimum Polda Riau kemudian ke Polres Bengkalis.
Sehingga, atas perintah Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro, Kasat Reskrim AKP Muhammad Reza didamping jajaran langsung melakukan penyelidikan dan berhasil mengungkap dan mengembangkan kasus TPPO, Senin (05/06/23) kemarin.
Pada akhirnya tim berhasil mengamankan 28 orang calon PMI di sebuah Wisma Resti, jalan Soekarno Hatta, desa Selat Baru, kecamatan Bantan yang ingin berangkat ke Malaysia melalui perairan.
Dari hasil interogasi, para PMI mengaku diurus oleh A sebagai koordinator dan M sebagai anggota. Selanjutnya mereka dibawa ke Polres Bengkalis, dan sebagian tim mencari para pelaku.
Menurut Kapolres AKBP Setyo Bimo Anggoro melalui Kasat Reskrim AKP Muhammad Reza, bahwa M berhasil diamankan sedang berada di sebuah kos-kosan jalan Wonosari Timur, Bengkalis.
Selanjutnya dihari berikutnya, Selasa (06/06/23) pagi, tim mengamankan A yang kabur ke kota Selat Panjang, kabupaten Meranti di rumah temannya.
"Pelaku A mengakui sebagaj koordinator untuk kedatangan dan keberangkatan PMI ke Malaysia melalui jalur laut dengan modus menggunakan visa wisata, "ujar Kasat Reskrim, Rabu (07/06/23).
Dari kasus ini, tim mengamankan barang bukti diantaranya 2 unit Hp, 11 buah paspor dengan visa wisata. Saat ini para pelaku sedang dalam pemeriksaan intensif penyidik Unit Tipidter Sat Reskrim Polres Bengkalis.
"Pengungkapan Kasus TPPO ini adalah hasil nyata Rakor Polda Riau dengan Kepolisian Malaka bulan lalu, saat ini anggota masih di lapangan untuk pengembangan jaringan TPPO yang lain, "jelas Kasat lagi.**