Aroma Mistik Dalam Persaingan Jualan di Lapak Kaki Lima -->

adsterra1

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

adsterra3

Aroma Mistik Dalam Persaingan Jualan di Lapak Kaki Lima

, April 16, 2024
Ilustrasi

RIAUEXPRESS - Seorang janda perantau dari Palembang Nur Mila (49) begitu bahagia setelah sampai ke Pulau Bengkalis untuk mengadu nasib mencari rezeki dengan bakat yang telah ia miliki selama ini membuat kue khas Palembang berupa Pempek.


Setelah sampai di Pulau Bengkalis, ia untuk sementara menumpang tinggal di rumah saudara yang merupakan rumah sewa, sambil menunggu mendapatkan rumah sewa sendiri, setelah sukses buka usaha kuliner jual kue Pempek tersebut.


Kemudian setelah beberapa hari kemudian melakukan survey beberapa lokasi yang dianggap cocok berjualan Pempek, Nur Mila telah tertarik di salah satu lokasi pinggir jalan kawasan kota Bengkalis. Karena di tempat tersebut, sudah ada beberapa lapak kuliner dengan menjajakan berbagai makanan.


Saat itu, Nur Mila merasa yakin dengan berjualan Pempek khas kota Palembang di tempat tersebut akan laku, lantaran disamping semua lapak di lokasi itu tidak ada yang jualan seperti yang ia jual, juga boleh dikatakan lokasi sedikit ramai lantaran jalan tersebut sering dilalui kendaraan motor maupun mobil.


Diiringi dengan doa dan ikhtiar, pada akhirnya Nur Mila membuka lapak kuliner kue Pempek di pinggir jalan itu mulai petang hingga malam hari dengan menyewa lapak milik seseorang yang terbuat dari papan kayu. 


Pada awalnya memang hanya satu dua orang yang membeli karena baru satu hari berjualan dan belum dikenal banyak orang. Namun di hari kedua dan ketiga sudah mulai ramai konsumen membeli Pempek buatannya. Lantaran banyak konsumen yang bilang Pempek buatan Nur Mila sangat enak.


Oleh sebab itu, seiring mulai membludaknya konsumen, Nur Mila di hari berikut membuat Pempek ditambah porsinya, karena ia khawatir konsumen kecewa tak bisa memakan Pempek buatannya lantaran sudah kehabisan.


Akan tetapi, ketika Nur Mila sedang semangat-semangatnya menambah porsi Pempek, malahan pembelinya mulai berkurang, dan di hari berikutnya konsumen bertambah berkurang hingga sampai di titik tak ada pembeli sama sekali.


Pada saat itulah, tepatnya di malam Jum'at, Nur Mila kaget dengan adanya kue Pempek yang baru saja dibuatnya itu, muncul seekor ulat yang meloncat-loncat. Waktu itu ia masih menganggap hal biasa. Akan tetapi di hari berikutnya, hal serupa dijumpai lagi sehingga ia mulai curiga ada hal yang tak beres.


Karena merasa ada hal yang tak beres, Nur Mila mulai mengecek gerobak lapaknya jika ada hal-hal yang tak diinginkan. Namun sejauh ini ia tidak menemukan sesuatu apapun yang dicurigai, kecuali tanah berwarna kecoklatan yang dianggap baru sudah berserakan di sekitaran bawah lapaknya.


Waktu itu ia tak curiga dengan hal yang ditemukan itu, karena tidak ada sesuatu yang dianggap begitu mencolok kecuali tanah berserakan di bawah lapaknya. Namun ketika ia jumpai orang yang sedikit paham dengan hal itu, orang tersebut bilang, tanah itu merupakan tanah kuburan.


Berangkat dari peristiwa inilah, pada akhirnya Nur Mila memutuskan untuk tidak berjualan Pempek lagi. Karena modal untuk jualan Pempek sudah habis, sehingga ia mencari pekerjaan lain, dan setelah berusaha mencari sekitar satu Minggu, ia mendapatkan pekerjaan di salah satu hotel di Bengkalis sebagai Cleaning Servis.


Karena merasa tak tahan kerja sebagai Cleaning Servis di hotel, satu bulan kemudian setelah mendapatkan gaji dari manajemen hotel, ia langsung berpamitan pulang kampung lagi ke kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel).


Sehubungan dengan hal ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bengkalis, Buya H. Amrizal Isa, bahwa yang sudah dihadapi oleh Nur Mila tersebut merupakan bagian dari ujian yang harus dijalani dengan sabar. 


Hal yang bisa dilakukan dengan senantiasa berdoa memohon perlindungan dari Allah SWT, seperti dirutinkan membaca ayat kursi, surat Al-Falaq dan Annas, dan  lain-lain. 


"Saya dulu pernah mendengar ada semacam ruqyah tempat usaha dengan menggunakan medium air putih dan lain-lain, bertujuan  untuk menetralisir dari aura-aura negatif, coba cari seseorang yang membidangi hal ini, mudah-mudahan ada jalan keluarnya, "ungkap Buya Amrizal, Selasa (16/04/24).


Akan tetapi, lanjutnya, jika setelah melalui ruqyah tersebut tidak ada juga perubahan, Buya Amrizal menyarankan pindah lokasi tempat baru untuk berjualan, sambil selalu memohon perlindungan dari Allah SWT.**

TerPopuler