RIAUEXPRESS, BENGKALIS – Lantai dasar pelabuhan rakyat di Kelurahan Batu Panjang, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, yang terbuat dari kayu terpantau sudah lapok berlobang-lobang.
Bahkan, selain lantai dasar yang terbuat dari papan sudah lapok hingga berlobang-lobang, tiang penyangga juga terlihat sudah hampir patah.
Meski dinilai sudah mendekati bahaya, tapi masyarakat di sana tetap masih menggunakannya untuk aktifitas sehari-hari. Karena tempat tersebut menjadi satu-satu pelabuhan rakyat yang digunankan masyarakat sekitar.
Berangkat hal ini, Wakil Ketua DPRD Bengkalis, Kade Rismato, meminta kepada pihak terkait untuk melakukan rehab total pelabuhan rakyat tersebut.
“Pelabuhan ini sudah tak layak pakai. Dan saya meminta kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Bengkalis untuk melihat langsung kondisinya. Jangan sampai setelah terjadi kecelakaan baru bergerak, “kata Kade, Selasa (04/02/20).
Permintaan dan desakan tersebut memang ada dasarnya. Karena menurut Politikus PDI-P, bahwa Pulau Rupat masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus.
“Kalau sudah masuk kawasan ekonomi khusus, tapi fasilitas pembangunan infrastruktur tidak dipenuhi, maka rencana itu tidak akan segera terwujud, “tutup Kade.**
Bahkan, selain lantai dasar yang terbuat dari papan sudah lapok hingga berlobang-lobang, tiang penyangga juga terlihat sudah hampir patah.
Meski dinilai sudah mendekati bahaya, tapi masyarakat di sana tetap masih menggunakannya untuk aktifitas sehari-hari. Karena tempat tersebut menjadi satu-satu pelabuhan rakyat yang digunankan masyarakat sekitar.
Berangkat hal ini, Wakil Ketua DPRD Bengkalis, Kade Rismato, meminta kepada pihak terkait untuk melakukan rehab total pelabuhan rakyat tersebut.
“Pelabuhan ini sudah tak layak pakai. Dan saya meminta kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Bengkalis untuk melihat langsung kondisinya. Jangan sampai setelah terjadi kecelakaan baru bergerak, “kata Kade, Selasa (04/02/20).
Permintaan dan desakan tersebut memang ada dasarnya. Karena menurut Politikus PDI-P, bahwa Pulau Rupat masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus.
“Kalau sudah masuk kawasan ekonomi khusus, tapi fasilitas pembangunan infrastruktur tidak dipenuhi, maka rencana itu tidak akan segera terwujud, “tutup Kade.**