Cegah Korban Pinjol, Polbeng Sosialisasi ke Kampung-kampung -->

adsterra1

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

adsterra3

Cegah Korban Pinjol, Polbeng Sosialisasi ke Kampung-kampung

, Juli 21, 2023
Foto bersama

RIAUEXPRESS, BENGKALIS - Berangkat dari korban pinjaman online (pinjol) coba-coba, kemudian terjebak dan dirugikan, karena teror petugas pinjol tidak hanya kepada peminjam, namun juga keluarga dan kawan-kawan korban, sehingga berdampak secara psikis dan berujung pada hal-hal yang tidak diinginkan.


Dari Kondisi inilah Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) bekerjasama Organisasi PKK Desa Bantan Tua, bertemakan "Literasi Perencanaan Keuangan Keluarga dan Waspada Investasi Ilegal" telah berlangsung di aula kantor desa, Kamis (20/07/23).


Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan, tentang pentingnya perencanaan keuangan yang baik, serta cara mengenali dan menghindari investasi ilegal yang berisiko tinggi.


Tiga narasumber dosen dari Politkeknik Negeri Bengkalis, yakni Nur Hazana, Fachroh Fiddin, dan M Fuad Asrofillah, dengan dihadiri Kepala Desa Bantan Tua, Dian Saputra, dengan diikuti sekitar 50 peserta dari berbagai latar belakang,


Kades Dian Saputra berharap dengan kegiatan itu dapat memberikan kepahaman bagi masyarakat dalam mengelola keuangan keluarga dengan bijak dan berhati-hati terhadap produk-produk keuangan seperti Pinjaman Online.


Sementara itu, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Nur Hazana menyampaikan, bahwa saat ini cukup banyak sekali masyarakat yang mendapatkan penawaran Pinjaman Online (Pinjol) melalui handphone dengan tawaran yang menggiurkan dengan proses cepat dan mudah. 


Bahkan tidak sedikit dari masyarakat tersebut yang tertarik untuk menggunakannya. Padahal jika dipelajari lebih teliti bahwa biaya bunga yang ditawarkan relatif cukup mahal dibandingkan dengan produk pinjaman keuangan lainnya seperti perbankan. 


Kemudian dosen M. Fuad Asrofillah memaparkan, bahwa penyebab masih banyak korban pinjol, invetasi bodong dll, karena masih relatif rendah dan kurang meratanya tingkat literasi keuangan di masyarakat. 


Hasil survey Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2022 yang diadakan oleh OJK mencatat, bahwa tingkat Literasi Keuangan Masyarakat sebesar 49,68% berada jauh dibawah tingkat inklusi sebesar 85.10%.


"Oleh sebab itu, masyarakat harus bijak dan teliti dalam memilih investasi. Pastikan selalu mendapatkan informasi yang valid dan jangan tergiur oleh iming-iming keuntungan besar namun tidak realistis, "terangnya.**

TerPopuler