Sofyan Said |
RIAUEXPRESS, BENGKALIS - Terkait kegaduhan di DPRD Bengkalis adanya aksi mosi tidak percaya dari 36 anggota dewan, yang ditujukan kepada dua pimpinan DPRD, Khairul Umam dan Syahrial, kini telah menjadi perhatian publik.
Karena dengan terjadinya kegaduhan ini jika tidak segera diselesaikan, secara otomatis akan menghambat fungsi dan kerja DPRD Bengkalis, juga imbasnya ke Ekskutif. Apalagi di bulan-bulan ini sedang proses pembahasan APBD-P 2023 dan APBD murni 2024.
Demikian yang disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau (DPH-LAM-R) Kabupaten Bengkalis Datuk Sri Sofyan Said, bahwa pihaknya meminta kepada pihak-pihak yang berkepentingan di Dewan untuk segera bisa diselesaikan dengan cara baik, agar tidak menghambat proses pelayanan kepada masyarakat.
"Selesaikanlah secara kekeluargaan. Sebab tak ada persoalan apapun di dunia ini yang tanpa ada solusi, "ujar Datuk Sri Sofyan Said ketika dihubungi, Rabu (06/09/23).
Sebelumnya, ada 36 anggota DPRD Bengkalis melayangkan surat ke Badan Kehormatan Dewan (BKD) yang isinya berupa mosi tidak percaya kepada dua pimpinan DPRD Khairul Umum dan Syahrial, dan meminta kedua pimpinan tersebut untuk mundur jadi ketua.
Namun, belum sampai pihak BKD mengambil sikap terkait isi surat yang dilayangkan oleh 36 anggota Dewan, Ketua DPRD Khairul Umam bersama Wakil Ketua Syahrial telah mengambil keputusan untuk tetap bertahan sebagai pimpinan DPRD karena mereka menganggap tak ada hal yang dilanggar, dengan menggelar konferensi pers.**