![]() |
Anggota DPRD Riau Sofyan (tengah), PJ Kades Bantan Tengah Hadi Suryono (kanan), Ketua Kelompok Sumber Rezeki III Basar (kiri) |
RIAUEXPRESS, BENGKALIS - Masyarakat Desa Bantan Tengah, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau yang tergabung dalam Kelompok Sumber Rezeki III, terbukti telah berhasil dalam upaya menciptakan tanaman produktif di kawasan lahan gambut berupa kebun kopi jenis Liberika.
Keberhasilan ini diapresiasi anggota DPRD Riau Komisi III Sofyan, S.Pd.I, M.Si, ketika melakukan kunjungan di lokasi perkebunan tanaman kopi dengan luas kebun 30 hektar di Bantan Tengah, Kecamatan Bantan didampingi Pj. Kades Bantan Tengah Hadi Suryono disambut Ketua Kelompok Rezeki III Basar, dan Ketua Koperasi Merah Putih Imam Basori bersama jajaran, Rabu (16/07/25).
![]() |
Anggota DPRD Riau Sofyan memperlihatkan bubuk kopi Liberika dalam kemasan berlebel halal |
Menurut Anggota DPRD Riau Sofyan sampaikan, bahwa kedepan dengan melihat langsung dari proses penanaman hingga pengolahan biji kopi hingga jadi bubuk itu, akan dicoba untuk mensosialisasikan kepada masyarakat desa lain, agar dapat mengikuti jejak masyarakat Bantan Tengah yang telah menghidupkan lahan gambut menjadi lahan yang produktif.
"Artinya, dengan kondisi perekonomian yang kini kurang stabil ini, ternyata dengan aktifitas produktif bisa membantu mendongkrak perekonomian masyarakat. Hal ini terbukti ada di desa Bantan Tengah, "ujarnya.
Karena program meningkatkan perekonomian masyarakat itu juga termasuk program pemerintah, maka akan kita coba agar pemerintah dapat memberikan bantuan berupa alat dan bantuan dukungan lainnya, supaya dalam usaha perkebunan dan produksi kopi semakin maju dan produktif di desa Bantan Tengah.
![]() |
Menyaksikan langsung proses biji kopi hingga menjadi bubuk kopi |
"Selain itu, kita juga akan membantu berupaya untuk promosi dan pemasaran. Karena sebagai daerah pesisir, tentu kita butuh sebuah improvisasi baru terkait dengan pengelolaan produk-produk kearifan lokal dengan mengedepankan potensi yang ada, "jelas politisi PDI-P ini.
Dengan kata lain, lanjutnya, hasil kunjungan telah menyaksikan secara langsung prospek sangat bagus dan tepat dalam kawasan lahan gambut dengan menghidupkan lahan berupa tanaman kopi jenis Liberika.
"Karena sejauh ini yang namanya kopi itu, dinikmati oleh semua kalangan, semua usia. Apalagi kopi Liberika ini saya nilai sangat cocok dengan para penikmat kopi, sehingga dapat dipastikan akan tertarik dengan rasa dan cita rasa aroma yang betul-betul begitu khas, "jelasnya lagi.
![]() |
Tanaman kopi Liberika di lahan gambut yang sedang berbuah |
Desa Bantan Tengah ini baru saja ditetapkan sebagai Desa terbaik ke 2 dalam mengikuti lomba Desa dan Kelurahan se-Provinsi Riau. Hal itu juga diapresiasi oleh Anggota DPRD Riau Sofyan, dan diharapkan dapat menginspirasi Desa lain untuk bisa mengikuti prestasi yang diraih Desa Bantan Tengah.
Sementara itu, Pj. Kades Bantan Tengah, Hadi Suryono mengatakan, atas nama pemerintahan desa, bahwa pihaknya akan terus mensupport para petani di Bantan Tengah terutama petani kopi yang sudah terlihat keberhasilannya.
Dalam hal meningkatkan perekonomian masyarakat, pihaknya juga akan terus mengadakan pelatihan dalam kewirausahaan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. Termasuk pelatihan dengan merekrut masyarakat umum pembibitan tanaman kopi Liberika, perawatan hingga sampai pengolahan biji kopi sampai dengan pengemasan bubuk kopi.
"Kita juga sudah mendatangkan ahli kopi yang langsung dari Barista Bagan. Dan meraka menyampaikan, bahwa kopi Liberika ini memiliki aroma yang sangat khas, dengan membedakan aroma kopi jenis lain. Aroma kopi jenis ini sangat berpengaruh dengan tanaman di lokasi masing-masing. Jika ditanam di kebun durian aroma kopi akan ikut beraroma durian. Inilah yang membedakan tanaman kopi jenis lainnya, "terang Pj. Kades Hadi Suryono.
Atas nama Pemdes Bantan Tengah, berharap pemerintah bisa membantu menambah luasan kebun kopi dan juga bantuan bibit tanaman kopi, agar lahan-lahan gambut yang masih kosong di desa Bantan Tengah bisa dihidupkan dengan tanaman yang produktif.
Di sisi lain, Ketua Kelompok Sumber Rezeki III, Basar mengatakan, bahwa kebun kopi yang tertanam seluas.30 Hektar, dalam 1 hektar ada 150 batang. Untuk satu bulan bisa menghasilkan 300 Kg biji kopi. Sedangkan untuk pemasaran sudah sampai malaysia.
"Untuk proses penanaman, pembibitan dari kopi sampai bertunas jadi bibit membutuhkan waktu selama 6 bulan. Kemudian setelah bibit itu ditanam hingga sampai berbuah biji kopi cukup waktu satu tahun. Artinya 1,6 tahun tanaman sudah bisa berbuah biji kopi, "ujarnya.**